gerombolan ikan panama sonar teropong new ps game 2013 ~ JENIS-JENIS KAPAL

PURSE SEINE

MV FUKUICHI MARU 128 AT PORT YAIZU SHIZUOKA

LONG LINE

MV.KEIFUKU MARU AT DOCK

POLE AND LINE

WAKARANAI MARU

KAPAL PESIAR

MV.COSTA CRUISE

TANKER

MSC.PAMELA PANAMA

KAPAL IKAN TERCANGGIH DENGAN HELIKOPTER



Alat -alat yang di gunakan untuk mencari ikan di laut berupa:
  1. Sonar yang fungsinya untuk mengetahui jumlah ikan dan kedalaman ikan dari dasar laut.
  2. Radar Burung,fungsinya untuk mengetahui adanya gerombolan burung,biasanya dimana ada gerombolan burung disitulah  grombolan ikan berada.
  3. Teropong  berfungsi untuk mencari ikan dan adanya benda-benda terapung berupa kayu yang dibawa oleh arus laut''
  4. Helikopter...untuk mempercepat pencarian ikan


Kebanayakan kapal dari korea menggunakan helikopter,di jepan sendiri baru 3 kapal yang menggunakan helikopter.dianataranya perusahaan
  • Fukuichimaru yang mempunyai kapal 5 buah ditambah 1kapal yang merupakan kerja sama antara perusahaan jepan dan kiribati yang merupakan negara bagian dari Australia yang berada dicentral samudera pasifik.-1fukuichi 83,fukuichi 85 fukuichi 112 fukuichi 123 fukuichi 128,dan taijin no18 diantara kapal di atas fuku ichi 83 yang menggunakan Helikopter.

MV Fukuichi 83
  •           fujimaru 2 dan fuji maru 0 yang kantornya berkedudukan Di semarang
  •  

Banyak Tenaga Kerja Pelaut Indonesia di Jepang Belum Terdata

Jakarta, 3/2/2013) Saat ini masih banyak tenaga kerja Pelaut Indonesia di Jepang yang masih belum terdata keberadaanya oleh KBRI disebabkan tidak dilaporkan oleh agen atau pengerah tenaga kerjanya. Presentase terbanyak tenaga kerja pelaut Indonesia yang belum terdata adalah para pekerja yang masih dalam status magang (kensushe/trainee).

Hal tersebut menyebabkan pihak KBRI di Tokyo, Jepang mengalami kesulitan apabila terjadi kecelakaan kapal yang didalamnya berisi Tenaga kerja Indonesia. "Hal demikian cukup menyulitkan untuk menghubungi keluarga korban yang mengalami kecelakaan akibat minimnya data yang dimiliki," demikian disampaikan Atase Perhubungan RI di Tokyo, M. popik Montanasyah melalui suratnya kepada redaksi.
Melalui surat tersebut, Popik mengungkapkan selama kurun waktu tahun 2012, telah terjadi 13 kali kecelakaan kapal-kapal pencari ikan milik perusahaan Jepang yang diawaki oleh tenaga kerja pelaut warga negara Indonesia dengan 7 orang diantaranya dinyatakan hilang.

Sebanyak 6 orang dari awak kapal yang hilang tersebut, lanjut Popik, berstatus sebagai pekerja magang dan tidak dilengkapi dokumen sebagaimana syarat untuk bekerja di kapal. Menurutnya, kedatangan mereka ke Jepang pun tidak dilaporkan ke KBRI oleh agen pengerah tenaga kerjanya.

Popik mengatakan, unsur Imigrasi serta unsur Protokol dan Konsuler KBRI Tokyo yang menangani masalah perlindungan warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia menjelaskan bahwa keberadaan para warga negara Indonesia yang bekerja dikapal-kapal Jepang tersebut cukup sulit untuk diketahui  jumlah dan kondisinya secara pasti.