gerombolan ikan panama sonar teropong new ps game May 2014 ~ JENIS-JENIS KAPAL

PURSE SEINE

MV FUKUICHI MARU 128 AT PORT YAIZU SHIZUOKA

LONG LINE

MV.KEIFUKU MARU AT DOCK

POLE AND LINE

WAKARANAI MARU

KAPAL PESIAR

MV.COSTA CRUISE

TANKER

MSC.PAMELA PANAMA

AZZAM, Kapal Pesiar Super Mewah dan Tercepat di Dunia

'Pengusaha tajir asal Rusia Roman Abramovich, yang dikenal sebagai sosok miliarder  asal Rusia nampaknya harus mengakui kalau cruise miliknya yang sebelumnya diklaim sebagai kapal pesiar terbesar di dunia tidak ada apa-apanya dengan kemunculan 'Azzam'. Ya, 'Azzam' adalah kapal pesiar super mewah terbesar dan terpanjang di dunia dikelasnya (superyacht).

Azzam memiliki panjang 590 kaki, 57 kaki lebih panjang dari Eclipse, kapal pesiar milik Abramovich. Biaya pembangunan kapal tersebut bikin 'merinding' kalangan tak berduit  yaitu US$ 605 juta atau setara Rp 6,1 triliun! Dipastikan biaya operasionalnya pun bikin kepala geleng-geleng kepala, tentu bagi kaum kere.

Channel CNN, menyebutkan superyacht raksasa ini memiliki luas melebihi lapangan sepakbola, lebih besar dari kapal angkatan laut AS 'Arleigh Burke' dan lebih luas daripada kapal pesiar populer manapun. Bahkan kapal pesiar yang sempat datang ke Sabang semacam Pride, Whisper, Albatros dan sejenisnya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan Azzam.

Juni 2013 lalu, Azzam sempat nongol dari tempat 'bertapanya' di galangan kapal  Bremen, Jerman. Pembangunan konstruksi kapal pesiar tersebut memang terkesan disembunyikan selama tiga tahun terakhir. Bahkan identitas pemilik Azzam masih menjadi serba misterius. Konon ada isu menyebutkan, pemilik kapal pesiar tersebut adalah miliarder asal Timur Tengah.

Harganya yang mahal membuat biaya operasi dan pemeliharaan kapal pesiar ini minimal 10% dari harganya,  sebut G. Bruce Knecht dalam laporanya di 'Lady Linda Superyacht'.  Jika harga Azzam mencapai US$ 605 juta maka biaya pemeliharaannya mencapai US$ 60 juta setiap tahun !

Proyek pembangunan Azzam dikerjakan perusahaan 'Mubarak Saad al Ahbabi'. Untuk mengerjakan pembangunan kapal tersebut pihaknya  mengumpulkan para ahli kapal pesiar diseluruh dunia. Sementara untuk rekayasan bangunan sendiri dipegang perusahaan galangan kapal asal Jerman Lürssen. Desain eksterior oleh Nauta Yacht dan interior diciptakan Christophe Leoni.

Seorang juru bicara Lürssen, lansir CNN mengatakan, "kapal pesiar masih dalam pembangunan, dan saya ragu bahwa kami akan mendapatkan izin untuk meluncurkannya bahkan ketika dia sudah siap."

Para ahli memprediksi kemewahan interior Azzam melampaui kemewahan kapal pesiar Abramovich yang dilengkapi dengan dua helipad, dua kolam renang, bioskop, disko dan kapal selam mini yang bisa menyelam sampai 150 kaki untuk menjelajahi dasar laut, tentunya bagi orang-orang berkantong tebal.

Azzam digambarkan berdesain interior canggih dan mewah bergaya abad Kekaisaran. Meskipun tidak fokus untuk dipakai berlayar, interior dekorator Azzam asal Prancis Christophe Leoni mengaku yakin kapal pesiar ini dibangun sesuai ambisi pemiliknya.

Konon, kapal pesiar ini memiliki kecepatan lebih dari 30 knot (sekitar 34 mph), Azzam dianggap sebagai superyacht tercepat di laut. Selain itu Azzam juga jika disebut kapal kapal pesiar terbesar di dunia. Pdahal sebelumnya Eclipse diklaim sebagai kapal pesiar terbesar yang memiliki panjang 482 kaki.

Keluarga kerajaan Arab Saudi Pangeran Abdulaziz sebelumnya adalah pemilik Eclipse selama 22 tahun setelah itu Pemilik Chelsea FC, Abramovic membelinya. Eclipse dibangun miliarder asal Amerika, Larry Ellison, menelan biaya US$ 200 juta. (Halim El Bambi/CNN/DailyMAIL/DailyNews/)

Persyaratan Permohonan Paspor RI untuk Pelaut Yang ada di Jepang

  1. Mengisi Formulir Permohonan Paspor RI;
  2. Paspor Lama
  3. 4 (empat) lembar foto ukuran 3cm X 4cm dengan latar belakang putih dan mengenakan baju warna terang.
  4. Surat Rekomendasi dari Atase Perhubungan KBRI Tokyo
  5. Biaya Paspor RI sebesar ¥ 2,500.- (dua ribu lima ratus yen)
sumber KBRI Tokyo

PERSYARATAN PEMBUATAN BUKU PELAUT

Buku Pelaut Atau bahasa inggrisnya seaman book, Merupakan salah satu syarat yang wajib dimiliki seorang pelaut dan berisi semua track record pemilik selama berlayar dan di syahkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang. Dalam hal ini pengesahan dilakukan oleh syahbandar atau dirjen Perhubungan laut dimana tempat pebuatan paspor setempat.



Didalam buku pelaut berisi :
1. identitas pemilik
2. Pengesahan dan masa berlaku buku pelaut dari pejabat berwenang
3. catatan khusus
4. catatan kesehatan
5. Daftar Ijasah pemilik
6. Pengalaman berlayar ( sea service )
7. Sea service di buku sebelumnya
8. Dan catatan-catatan lain..

Buku pelaut dapat diambil di semua pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di indonesia ada pun syarat syarat yang harus di penuhi untuk mendapatkan buku pelaut antara lain:

Persyaratan buku pelaut yaitu :
  1. Sertifikat BST (Basic Safety Training)
  2. Foto Copy KTP
  3. Foto Copy KK
  4. SKCK Asli + Foto Copy ( 1 Lembar )
  5. Medical Check Up Asli + Foto Copy ( 1 Lembar )
  6. Foto Berwarna 5 x 5 = 4 Lembar  ( Background Layar Biru )

PENGERTIAN STABILITAS KAPAL


Stabilitas adalah keseimbangan dari kapal, merupakan sifat atau kecenderungan dari sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapat senget (kemiringan) yang disebabkan oleh gaya-gaya dari luar (Rubianto, 1996). Sama dengan pendapat Wakidjo (1972), bahwa stabilitas merupakan kemampuan sebuah kapal untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget oleh karena kapal mendapatkan pengaruh luar, misalnya angin, ombak dan sebagainya.
Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu :
a. Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal, kebocoran karena kandas atau tubrukan
b. Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badai
Oleh karena itu maka stabilitas erat hubungannya dengan bentuk kapal, muatan, draft, dan ukuran dari nilai GM. Posisi M (Metasentrum) hampir tetap sesuai dengan style kapal, pusat buoyancy B (Bouyancy) digerakkan oleh draft sedangkan pusat gravitasi bervariasi posisinya tergantung pada muatan. Sedangkan titik M (Metasentrum) adalah tergantung dari bentuk kapal, hubungannya dengan bentuk kapal yaitu lebar dan tinggi kapal, bila lebar kapal melebar maka posisi M (Metasentrum) bertambah tinggi dan akan menambah pengaruh terhadap stabilitas.
Kaitannya dengan bentuk dan ukuran, maka dalam menghitung stabilitas kapal sangat tergantung dari beberapa ukuran pokok yang berkaitan dengan dimensi pokok kapal.
Ukuran-ukuran pokok yang menjadi dasar dari pengukuran kapal adalah panjang (length), lebar (breadth), tinggi (depth) serta sarat (draft). Sedangkan untuk panjang di dalam pengukuran kapal dikenal beberapa istilah seperti LOA (Length Over All), LBP (Length Between Perpendicular) dan LWL (Length Water Line).

Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan perhitungan stabilitas kapal yaitu :
1. Berat benaman (isi kotor) atau displasemen adalah jumlah ton air yang dipindahkan oleh bagian kapal yang tenggelam dalam air.
2. Berat kapal kosong (Light Displacement) yaitu berat kapal kosong termasuk mesin dan alat-alat yang melekat pada kapal.
3. Operating Load (OL) yaitu berat dari sarana dan alat-alat untuk mengoperasikan kapal dimana tanpa alat ini kapal tidak dapat berlayar.
Displ = LD + OL + Muatan
DWT = OL + Muatan
Dilihat dari sifatnya, stabilitas atau keseimbangan kapal dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu satbilitas statis dan stabilitas dinamis. Stabilitas statis diperuntukkan bagi kapal dalam keadaan diam dan terdiri dari stabilitas melintang dan membujur.

Stabilitas melintang adalah kemampuan kapal untuk tegak sewaktu mengalami senget dalam arah melintang yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya, sedangkan stabilitas membujur adalah kemampuan kapal untuk kembali ke kedudukan semula setelah mengalami senget dalam arah yang membujur oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.

Stabilitas melintang kapal dapat dibagi menjadi sudut senget kecil (00-150) dan sudut senget besar (>150). Akan tetapi untuk stabilitas awal pada umumnya diperhitungkan hanya hingga 150 dan pada pembahasan stabilitas melintang saja.
Sedangkan stabilitas dinamis diperuntukkan bagi kapal-kapal yang sedang oleng atau mengangguk ataupun saat menyenget besar. Pada umumnya kapal hanya menyenget kecil saja. Jadi senget yang besar, misalnya melebihi 200 bukanlah hal yang biasa dialami. Senget-senget besar ini disebabkan oleh beberapa keadaan umpamanya badai atau oleng besar ataupun gaya dari dalam antara lain GM yang negative.

Dalam teori stabilitas dikenal juga istilah stabilitas awal yaitu stabilitas kapal pada senget kecil (antara 00–150). Stabilitas awal ditentukan oleh 3 buah titik yaitu titik berat (Center of gravity) atau biasa disebut titik G, titik apung (Center of buoyance) atau titik B dan titik meta sentris (Meta centris) atau titik M.
2. MACAM-MACAM KEADAAN STABILITAS
Pada prinsipnya keadaan stabilitas ada tiga yaitu Stabilitas Positif (stable equilibrium), stabilitas Netral (Neutral equilibrium) dan stabilitas Negatif (Unstable equilibrium).
(a). Stabilitas Positif (Stable Equlibrium)
Suatu keadaan dimana titik G-nya berada di atas titik M, sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas mantap sewaktu menyenget mesti memiliki kemampuan untuk menegak kembali.
(b). Stabilitas Netral (Neutral Equilibrium)
Suatu keadaan stabilitas dimana titik G-nya berhimpit dengan titik M. Maka momen penegak kapal yang memiliki stabilitas netral sama dengan nol, atau bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali sewaktu menyenget. Dengan kata lain bila kapal senget tidak ada MP maupun momen penerus sehingga kapal tetap miring pada sudut senget yang sama, penyebabnya adalah titik G terlalu tinggi dan berimpit dengan titik M karena terlalu banyak muatan di bagian atas kapal.
(c). Stabilitas Negatif (Unstable Equilibrium)
Suatu keadaan stabilitas dimana titik G-nya berada di atas titik M, sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas negatif sewaktu menyenget tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali, bahkan sudut sengetnya akan bertambah besar, yang menyebabkan kapal akan bertambah miring lagi bahkan bisa menjadi terbalik. Atau suatu kondisi bila kapal miring karena gaya dari luar , maka timbullah sebuah momen yang dinamakan MOMEN PENERUS/Heiling moment sehingga kapal akan bertambah miring.
3. TITIK-TITIK PENTING DALAM STABILITAS
Menurut Hind (1967), titik-titik penting dalam stabilitas antara lain adalah titik berat (G), titik apung (B) dan titik M.
(a). Titik Berat (Centre of Gravity)
Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah kapal, merupakan titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal. Letak titik G ini di kapal dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di kapal, makin banyak bobot yang diletakkan di bagian atas maka makin tinggilah letak titik Gnya.
Secara definisi titik berat (G) ialah titik tangkap dari semua gaya – gaya yang bekerja kebawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan oleh hasil percobaan stabilitas. Perlu diketahui bahwa, letak titik G tergantung daripada pembagian berat dikapal. Jadi selama tidak ada berat yang di geser, titik G tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau mengangguk.
(b). Titik Apung (Centre of Buoyance)
Titik apung (center of buoyance) diikenal dengan titik B dari sebuah kapal, merupakan titik tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak ke atas dari bagian kapal yang terbenam dalam air. Titik tangkap B bukanlah merupakan suatu titik yang tetap, akan tetapi akan berpindah-pindah oleh adanya perubahan sarat dari kapal. Dalam stabilitas kapal, titik B inilah yang menyebabkan kapal mampu untuk tegak kembali setelah mengalami senget. Letak titik B tergantung dari besarnya senget kapal ( bila senget berubah maka letak titik B akan berubah / berpindah. Bila kapal menyenget titik B akan berpindah kesisi yang rendah.
(c). Titik Metasentris
Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal, merupakan sebuah titik semu dari batas dimana titik G tidak boleh melewati di atasnya agar supaya kapal tetap mempunyai stabilitas yang positif (stabil). Meta artinya berubah-ubah, jadi titik metasentris dapat berubah letaknya dan tergantung dari besarnya sudut senget.
Apabila kapal senget pada sudut kecil (tidak lebih dari 150), maka titik apung B bergerak di sepanjang busur dimana titik M merupakan titik pusatnya di bidang tengah kapal (centre of line) dan pada sudut senget yang kecil ini perpindahan letak titik M masih sangat kecil, sehingga masih dapat dikatakan tetap.
Keterangan : K = lunas (keel)
B = titik apung (buoyancy)
G = titik berat (gravity)
M = titik metasentris (metacentris)
d = sarat (draft)
D = dalam kapal (depth)
CL = Centre Line
WL = Water Line
4. DIMENSI POKOK DALAM STABILITAS KAPAL
(a). KM (Tinggi titik metasentris di atas lunas)
KM ialah jarak tegak dari lunas kapal sampai ke titik M, atau jumlah jarak dari lunas ke titik apung (KB) dan jarak titik apung ke metasentris (BM), sehingga KM dapat dicari dengan rumus :
KM = KB + BM
Diperoleh dari diagram metasentris atau hydrostatical curve bagi setiap sarat (draft) saat itu.
(b). KB (Tinggi Titik Apung dari Lunas)
Letak titik B di atas lunas bukanlah suatu titik yang tetap, akan tetapi berpindah-pindah oleh adanya perubahan sarat atau senget kapal (Wakidjo, 1972).
Menurut Rubianto (1996), nilai KB dapat dicari :
Untuk kapal tipe plat bottom, KB = 0,50d
Untuk kapal tipe V bottom, KB = 0,67d
Untuk kapal tipe U bottom, KB = 0,53d
dimana d = draft kapal
Dari diagram metasentris atau lengkung hidrostatis, dimana nilai KB dapat dicari pada setiap sarat kapal saat itu (Wakidjo, 1972).
(c). BM (Jarak Titik Apung ke Metasentris)
Menurut Usman (1981), BM dinamakan jari-jari metasentris atau metacentris radius karena bila kapal mengoleng dengan sudut-sudut yang kecil, maka lintasan pergerakan titik B merupakan sebagian busur lingkaran dimana M merupakan titik pusatnya dan BM sebagai jari-jarinya. Titik M masih bisa dianggap tetap karena sudut olengnya kecil (100-150).
Lebih lanjut dijelaskan Rubianto (1996) :
BM = b2/10d , dimana : b = lebar kapal (m)
d = draft kapal (m)
(d). KG (Tinggi Titik Berat dari Lunas)
Nilai KB untuk kapal kosong diperoleh dari percobaan stabilitas (inclining experiment), selanjutnya KG dapat dihitung dengan menggunakan dalil momen. Nilai KG dengan dalil momen ini digunakan bila terjadi pemuatan atau pembongkaran di atas kapal dengan mengetahui letak titik berat suatu bobot di atas lunas yang disebut dengan vertical centre of gravity (VCG) lalu dikalikan dengan bobot muatan tersebut sehingga diperoleh momen bobot tersebut, selanjutnya jumlah momen-momen seluruh bobot di kapal dibagi dengan jumlah bobot menghasilkan nilai KG pada saat itu.
KG total = ? M
? W
dimana, ? M = Jumlah momen (ton)
? W = jumlah perkalian titik berat dengan bobot benda (m ton)
(e). GM (Tinggi Metasentris)
Tinggi metasentris atau metacentris high (GM) yaitu jarak tegak antara titik G dan titik M.
Dari rumus disebutkan :
GM = KM – KG
GM = (KB + BM) – KG
Nilai GM inilah yang menunjukkan keadaan stabilitas awal kapal atau keadaan stabilitas kapal selama pelayaran nanti
(f). Momen Penegak (Righting Moment) dan Lengan Penegak (Righting Arms)
Momen penegak adalah momen yang akan mengembalikan kapal ke kedudukan tegaknya setelah kapal miring karena gaya-gaya dari luar dan gaya-gaya tersebut tidak bekerja lagi (Rubianto, 1996).
Pada waktu kapal miring, maka titik B pindak ke B1, sehingga garis gaya berat bekerja ke bawah melalui G dan gaya keatas melalui B1 . Titik M merupakan busur dari gaya-gaya tersebut. Bila dari titik G ditarik garis tegak lurus ke B1M maka berhimpit dengan sebuah titik Z. Garis GZ inilah yang disebut dengan lengan penegak (righting arms). Seberapa besar kemampuan kapal tersebut untuk menegak kembali diperlukan momen penegak (righting moment). Pada waktu kapal dalam keadaan senget maka displasemennya tidak berubah, yang berubah hanyalah faktor dari momen penegaknya. Jadi artinya nilai GZ nyalah yang berubah karena nilai momen penegak sebanding dengan besar kecilnya nilai GZ, sehingga GZ dapat dipergunakan untuk menandai besar kecilnya stabilitas kapal.
Untuk menghitung nilai GZ sebagai berikut:
Sin ? = GZ/GM
GZ = GM x sinus ?
Moment penegak = W x GZ
(g). Periode Oleng (Rolling Period)
Periode oleng dapat kita gunakan untuk menilai ukuran stabilitas. Periode oleng berkaitan dengan tinggi metasentrik. Satu periode oleng lengkap adalah jangka waktu yang dibutuhkan mulai dari saat kapal tegak, miring ke kiri, tegak, miring ke kanan sampai kembali tegak kembali.
Wakidjo (1972), menggambarkan hubungan antara tinggi metasentrik (GM) dengan periode oleng adalah dengan rumus :
T = 0,75
?GM
dimana, T = periode oleng dalam detik
B = lebar kapal dalam meter
Yang dimaksud dengan periode oleng disini adalah periode oleng alami (natural rolling) yaitu olengan kapal air yang tenang.

(h). Pengaruh Permukaan Bebas (Free Surface Effect)
Permukaan bebas terjadi di dalam kapal bila terdapat suatu permukaan cairan yang bergerak dengan bebas, bila kapal mengoleng di laut dan cairan di dalam tangki bergerak-gerak akibatnya titik berat cairan tadi tidak lagi berada di tempatnya semula. Titik G dari cairan tadi kini berada di atas cairan tadi, gejala ini disebut dengan kenaikan semu titik berat, dengan demikian perlu adanya koreksi terhadap nilai GM yang kita perhitungkan dari kenaikan semu titik berat cairan tadi pada saat kapal mengoleng sehingga diperoleh nilai GM yang efektif.
Perhitungan untuk koreksi permukaan bebas dapat mempergunakan rumus:
gg1 = r . x l x b3
12 x 35 x W
dimana, gg1 = pergeseran tegak titik G ke G1
r = berat jenis di dalam tanki dibagi berat jenis cairan di luar kapal
l = panjang tangki
b = lebar tangki
W = displasemen kapal

ALAMAT PERUSAHAAN PELAYARAN


NYK Lines
Plaza BII 2, Lantai 14
Jalan MH. Thamrin no.51, Jakarta Pusat

Phone : 02-13920320, 021-3902367
Email : jkt_marine@id.nykline.com
Contact Person : Bp. Parman, Bp. Idrus, Ms.Yuli, Capt. Syamsul Che Mat
Jenis Vessel : Container, Product Tanker, LNG Carrier, Bulk Carrier
Position : All Ratings & Officers



Maersk Lines
Menara Batavia, lantai 15
Jalan KH. Mas Mansyur, Kav 126, Jakarta Pusat

Phone : 021-2130065359, 08111753473
Email : asishipjob@maersk.com
Contact Person : Capt. Andi
Jenis Vessel : Container, Tanker, Bulk Carrier
Position : All Ratings & Officers



Mediterranean Shipping Company SA
Jl Jend Gatot Subroto Kav 71-73 Menara Bidakara Lt 3, Menteng Dlm, Tebet
JAKARTA 12870 

021-83700830 



PT. MERATUS LINE 
Jl. Aloon-Aloon Priok 27
Surabaya 60177
Nomor telepon/HP: +62.31.3292288
Website: www.meratusline.com
Fax: 031 3285355 - 031 3291616 - 031 3291619 - 031 3292288


PT. TANTO LINE

SURABAYA
Head Office
Jl. Indrapura 29 - 33
Phone: (031) 353 3392 (Hunting)
www.tantonet.com

K Line Indonesia
Ruko Inkopal Blok G No: 26
Jalan Boulevard Barat Raya no: 1, Kelapa Gading

Jakarta Utara 14240
Phone : 021-45851284-85
Fax : 021-4585 9213
Email : jktcrewrecruit@id.kline.com[Image]
Jenis Vessel : Bulk Carrier
Contact Person :
Position : All Ranks

PT. Berlian Laju Tanker (BLT)
Wisma BSG lantai 10
Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta Pusat

Phone : 021-30060300
Email : rskba@blt.co.id
Website : www.blt.co.id[Image]
Contact Person : Ibu Akanaka
Jenis Vessel : Gas Carrier (Teekay), Tanker
Position : All Ranks

PT. SUMBER BAKAT INSANI
Sudirman Tower 16th Floor,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 60,
Jakarta 12190 – Indonesia

Tel: (62-21) 5227717
Fax: (62-21) 5227707
Email: Info@sbimanning.co.id
Jenis Vessel : Passenger
Position : Hotel’s crew/Deck Ratings/Engine Ratings
Jayakusuma Perdana Lines PT
Jl HR Rasuna Said Kav C-3 Mega Plaza Lt 10, Karet, Setia Budi
JAKARTA 12920 
021-5205178 


Cathay Offshore Pte Ltd
Telp +65 62768380 , fax +65 62768381 , Mob: +65 963578800
PT. Synergy Indonesia /Agility Project Logistics
Jl. Duyung No 01. Batu Ampar
Batam, Indonesia

Tel      : +62 ( 0778 ) 452559
Fax     : + 62 ( 0778 ) 452560

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk
Jl. Kapten Tendean No.24 Jakarta 12720 Indonesia,Phone: +62 21 7191020 Ext:267, Fax: +62 21 7191002,Website:www.radiant.co.id
Chartering Manager 
South Atlantic Area

U.N.I.M.A.R
PHONE: (+20)227634301
FAX: (+2)227012532
Mob : (+20) 1004588338
Offshore Division
The Plaza Office Tower, 39 Floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta 10350, Indonesia  |  P: +6221 2992 1828  |  F:+6221 2992 2128+6221 2992 2528  |  E: yuni.maria@timas.co.id |  M: 0858 107 26625
Head Office: Graha TIMAS, Jl. Tanah Abang II No. 81, Jakarta 10160, Indonesia  |  P: +6221 352 2828  | F: +6221 352 1616, +6221 352 1919  Fabrication Shop: Jl. Raya Serang KM. 72, Banten 42185, Indonesia  |  P: +62254 401 848+62254 401 858+62254 401 868  |  F:+62254 401 808    
PT. INDONESIA PROJECT LOGISTICS
Riviera Garden Commercial, RF 9/3 Jl. Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Jakarta 14250 - IndonesiaPhone : (62) 21-4682 2677(Hunting)Fax : (62) 21-4584 7024 
Mobile : (62) 8129445123 Email : dini@indonesiaprojects.com 
http://www.indonesiaprojects.com  Let's Go Green
Westlink Logistics Pty Ltd
Level 6, 181 St Georges Terrace
Perth, WA 6000
Australia
PT Bayu Maritim Berkah
TCT, 9fl, suit 2-S,
Jl. MH Thamrin, 81
Jakarta Pusat
Telp. +62 21 319
97110
E mail: info@bayumaritim.com 


PT. SWIBER BERJAYA
Graha Pena Building 4th Floor, Jl. Raya Batam Centre - Batam 29461.
t     +62 778 462202     f     +62 778 462206      m   +62 8117705055
e    sucipto@swiber.com     
w   www.swiber.com

PT. BERKAH TATA BARUNA (Shipping Agency)
PT. ATHOTAMA (Stevedoring)
Indonesian Services
Email: jakarta@berkahtatabaruna.com

PT.THRIVENI / PT. PRAKAR AQUA JAYA
Jambi
PT. PELAYARAN SALAM BAHAGIA
Wisma Presisi 6th Floor
Jl. Taman Aries Blok A1/1
Meruya Utara, Kembangan
Jakarta 11620 - Indonesia
M: + 62 812 133 93028
ABM & CIRCLE NAVIGATION
Lingga Darma Building, Jl. Warung Buncit Raya No. 17 Jakarta 12550 INDONESIA
Tel:
Fax: +6221 7883 4339
Email: abm-image@centrin.net.id

AD-MARINE
Bukit Mas. H/29 Bintaro Jakarta Selatan 12330
Tel: 6

Sumber Artikel : http://www.nehandnews.com/2014/03/daftar-alamat-perusahaan-pelayaran.html#ixzz306ILu12u